Pada 13 Desember 1969 Jorge ditahbiskan sebagai Imam oleh Uskup Agung Ramon Jose Castellano. Kemudian, pada 1970 hingga 1971 ia melanjutkan pendidikan di Universitas Alcala de Henares, Spanyol. Tanggal 22 April 1973 Jorge mengikrarkan kaul kekal bersama para Jesuit.

Dari Spanyol kembali ke Argentina Jorge menjadi guru novis di Villa Barilari, San Miguel, sebagai profesor di Fakultas Teologi San Miguel, konsultan untuk Provinsi Serikat Yesus, dan menjadi Rektor Colegio Maximo dari Fakultas Filsafat dan Teologi.

Pada 31 Juli 1973 Pastor Jorge diangkat sebagai Provinsial Yesuit di Argentina. Jabatan itu dipegangnya selama enam tahun. Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya di dunia pendidikan, khususnya di perguruan tinggi/universitas. Selama enam tahun, dari tahun 1980 hingga 1986, Pastor Jorge menjadi Rektor Colegio de San Jose, di samping juga sebagai pastor paroki di San Miguel.

Pada Maret 1986, Pastor Jorge Bergoglio berangkat ke Jerman untuk menyelesaikan tesis doktoralnya. Oleh atasannya, Pastor Jorge dikirim  ke Colegio del Salvador di Buenos Aires. Ia juga sebagai pembimbing spiritual dan bapa pengakuan di Gereja Jesuit di Kota Cordoba.

Uskup Agung Buenos Aires Kardinal Antonio Quarracino menginginkan Pastor Jorge Bergoglio menjadi kolaborator dekat. Oleh karena itu pada 20 Mei 1992 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Uskup Auca dan Pembantu Buenor Aires. Ia menerima pentahbisan uskup dari Kardinal Antonio Quarracino di Katedral pada 27 Mei 1992, dan Pastor Jorge Bergoglio memilih moto episkopalnya, “miserando atque eligendo”, yang mencerminkan lambang Serikat Yesus.

Ia terus menjabat dalam berbagai posisi gerejawi, termasuk sebagai Vikaris Episkopal Kabupaten Flores dan Vikaris Jenderal Keuskupan Agung.

Pada 3 Juni 1997 Pastor Jorge Bergoglio diangkat menjadi Uskup Agung Coadjutor Buenos Aires. Setelah meninggalnya Kardinal Quarracino, pada 28 Februari 1998 ia menggantikannya sebagai Uskup Agung, Primata Argentaina, dan orinaris umat ritus Timur di Argentina yang tidak memiliki Ordinaris ritusnya sendiri.

Tanggal 21 Februari 2001 Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal dengan gelar San Roberto Bellarmino. Sebagai Kardinal, ia melayani di berbagai komisi dan kongregasi gerejawi. Ketika menjabat sebagai Kardinal, Jorge Bergoglio dikenal sebagai pemuka agama yang berpandangan konservatif. Meskipun demikian, ia memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia dikenal menentang praktik aborsi dan homoseksualitas. Di sisi lain ia menyatakan dirinya menghargai kaum homoseks sebagai individu.

Dalam kehidupannya, Kardinal Jorge Bergoglio sangat menerapkan gaya hidup sederhana. Dia memilih tinggal di apartemen kecil, dan menolak tinggal di kediaman resmi Keuskupan, dan menolak menggunakan sopir serta limusin.

Pada Oktober 2001, Sidang Umum Biasa ke-10 Sinode Para Uskup di Kementerian Episkopal menunjuk Kardinal Jorge Mario Bergoglio sebagai Relator Umum. Ia menggantikan Kardinal Edward Michael Egan, Archbi. Selain itu, Kardinal Jorge Bergoglio juga menjabat sebagai Rektor Besar Universitas Katolik Argentina, dan menulis beberapa buku yang sudah diterbitkan mengenai kehidupan rohani, yaitu Meditaciones para religiosos (1982), Reflexiones Sobre  La Vida Apostolica (1992), dan Reflexiones de Esperanza (1992).

Kardinal Jorge Mario Bergoglio dengan semangat kemiskinannya menolak untuk ditunjuk sebagai Presiden Konferensi Waligereja Argentina tahun 2002. Namun,  tiga tahun kemudian ia terpilih, dan kemudian, pada tahun 2008 dikukuhkan kembali untuk masa jabatan tiga tahun berikutnya. Sementara itu, pada April 2005, Kardinal Jorge Bergoglio turut serta dalam Konklaf yang memilih Paus Benediktus XVI.

Pada 28 Februari 2013, Paus Benediktus XVI yang berusia 85 tahun mengundurkan diri karena kondisi fisiknya tidak cukup kuat lagi untuk menjalankan tugas memimpin Vatikan. Kemudian Vatikan menggelar Sidang Konklaf untuk memilih Paus yang baru sebagai pengganti Paus Benediktus XVI. Setelah lima putaran pemungutan suara, Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi pemimpin baru Gereja Katolik sedunia pada 13 Maret 2013. Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.

Jorge Mario Bergoglio adalah imam Jesuit pertama yang terpilih sebagai seorang  Paus. Bergoglio menjadi Paus pertama Amerika berasal dari Argentina. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari Siria wafat pada tahun 741.

Sebagai Paus, ia telah melakukan perjalanan pastoral ke banyak negara, yaitu Korea Selatan, Brazil, Filipina, serta Sri Lanka, Amerika Serikat,  Kuba pada September 2015. Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia tahun 2024, selain ke Singapura, Timor Leste, Vietnam dan Papua Niugini, Indonesia merupakan negara pertama yang akan dikunjungi Paus Fransiskus, yaitu pada 3-6 September 2024.

Foto ini diambil dan dibagikan pada tanggal 31 Maret 2024 oleh The Vatican Media menunjukkan Paus Fransiskus saat menyampaikan pesan Paskah ‘Urbi et Orbi’ dan memberkati Kota dan Dunia dari basilika Santo Petrus di Vatikan.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Geriatri.id - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia. Paus Fransiskus tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa, 3 September 2024 pukul 11.30 WIB.

Paus Fransiskus merupakan Paus Gereja Katolik ke-266 yang terpilih dalam Konklaf Kepausan pada 2013.

Sebelum menjabat sebagai Paus, Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina.

Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires pada 17 Desember 1936, dari keluarga imigran Italia.

Ayahnya bernama Mario yang bekerja sebagai akuntan di perusahaan perkeretaapian. Sementara ibunya bernama Regina Sivori.

Setelah menamatkan pendidikan teknisi kimia, Paus Fransiskus memilih jalan imamat dengan masuk Seminari Tinggi Keuskupan Villa Devoto. Dia masuk novisiat Serikat Yesus pada 11 Maret 1958.

Pendidikan lanjutannya di bidang humaniora ditempuh di Chile, sebelum kembali ke Argentina pada 1963 dan memperoleh gelar sarjana filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Pada 1964-1966, Paus Fransiskus mengajar sastra dan psikologi di berbagai lembaga pendidikan di Argentina. Dia melanjutkan studi teologi di Colegio de San José dan meraih gelar teologi pada 1967-1970.

Uskup Agung Ramon Jose Castellano mentahbiskan Paus Fransiskus sebagai imam pada 13 Desember 1969.

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Alcala de Henares, Spanyol pada 1970-1971 dan mengikrarkan kaul kekalnya bersama Serikat Yesus pada 22 April 1973.